Fungsi buah manggis sebagai buah yang murni dan kaya kandungan nutrisi. Kedua, alat bermain. Ya, main tebakan buah manggis dengan memangkas lebih dulu bagian bawah yang berisi petunjuk potongan manggis yang ada di buahnya.

Itu menjadi salah satu permainan anak-anak di era 70 atau 80-an. Sekarang, tentu tidak lagi. Alih-alih main tebak buah manggis, anak zaman now lebih memilih menyimpan puluhan permainan digital di gadgetnya masing-masing.

Memang, buah manggis itu termasuk buah istimewa. Bahkan, dijuluki juga ratu buah tropis. Istimewa juga buat Purwakarta, karena kabupaten ini termasuk salah satu produsen buah manggis terbaik di Tanah Air.

Petani Purwakarta patut beryukur, karena berkah dari buah manggis bisa sedikit mendongkrak perekonomian. Apalagi, setelah dibukanya kran ekspor ke beberapa negara di Asia oleh pemerintah.

Seperti diketahui, Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu sentra produksi buah manggis terbesar di Indonesia.

Selain itu, buah manggis asli wilayah ini memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya, bisa dibedakan dari teksturnya yang lembut serta kulit luarnya yang mulus juga dari perpaduan rasanya yang manis dan asam (segar).

Merujuk data yang ada di dinas terkait, buah manggis Purwakarta masuk dalam varietas Wanayasa dan sudah terdaftar secara resmi di Kementerian Pertanian.

Namun betulkah buah manggis di Purwakarta ini awalnya dari Malaya? Cukup sulit memang menemukan fakta bagaimana buah manggis bisa masuk ke daerah ini.

Sangat jarang literatur yang membahas hal tersebut. Namun, satu yang tak terbantahkan jika kabupaten kecil ini adalah salah satu produsen buah manggis yang diperhitungkan.

Dirangkum dari berbagai sumber, kuat dugaan buah manggis Purwakarta sejatinya juga berasal dari Semenanjung Malaya.

Begitulah keyakinan bagaimana pohon hijau abadi ini tersebar ke Indonesia. Dia datang dari negara tetangga yang sesama beriklim tropis, yakni Malaysia itu.

Munculnya istilah ratu buah tropis untuk sebutan buah berwarna merah keunguan ini juga cukup menguatkan indikasi jika buah manggis Purwakarta berasal dari Malaya.

Sebab, di Negeri Jiran itu, buah manggis sebagai ratu buah yang disandingkan dengan durian yang disebut sebagai raja buah tropis.

Namun yang pasti, Purwakarta kini menjelma menjadi daerah penghasil buah manggis terbesar di Indonesia.

Kecamatan Wanayasa dan Kiarapedes utamanya, menjadi kawasan yang memenuhi peluang tingginya permintaan manggis, baik untuk produk domestik maupun ekspor.

Menurut sejarah, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mulai intensif mengembangkan buah manggis pada awal dekade 1990-an.

Ketika itu, untuk mengembangkan tanaman buah manggis ini lahan yang disiapkan seluas seluas 200 hektare. Lahan percobaan ini, tersebar di Kecamatan Wanayasa dan Kiarapedes.

Dari luasan lahan tersebut, berhasil ditanam sekitar 10 ribu pohon. Utamanya, pepohonan ini tumbuh dan berkembang di Desa Cibeber dan Sumbersari.

Tujuh tahun kemudian, pengembangan buah manggis kembali dilakukan. Kala itu, Desa Ciracas yang jadi target lokasinya. Di sini, pada 1999/2000 itu, ditanam sekitar 50 ribu pohon di lahan seluas 50 hektare.

Sebenarnya, penyebaran tanam buah manggis untuk wilayah Purwakarta terdapat di tiga kecamatan utama, yaitu Kiarapedes, Wanayasa dan Bojong. Populasinya yang semula berjumlah 87.971 pohon, kini sudah menjadi 157.825 pohon.

Dari pengamatan fenotipe pohon buah manggis pada beberapa lokasi di Purwakarta diperoleh temuan adanya dua jenis buah manggis yang berbeda secara morfologi maupun genetikal.

Secara fenotipe, kedua jenis tersebut dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan ukuran daun. Kemudian, ukuran dan letak buah, bentuk tajuk tanaman serta beberapa parameter kualitas buah lainnya.

Adapun jenis yang pertama, yakni buah manggis Kaliagung yang buahnya tersembunyi di bawah daun dan berukuran relatif besar. Lalu jenis yang kedua, adalah buah manggis kalianger yang buahnya terlihat nyata dari luar dan berukuran lebih kecil.

Kedua jenis buah manggis ini, telah diusulkan untuk dilepas sebagai varietas unggulan nasional dengan nama manggis Wanayasa untuk jenis Kalianger dan manggis Kiarapedes untuk jenis Kaliagung.

Pemeberian nama varietas ini berdasarkan nama kecamatan di mana terletak pohon induk yang ditetapkan untuk masing-masing jenis manggis tersebut.

Dari kedua jenis manggis tersebut, hanya manggis Wanayasa yang telah disetujui untuk dilepas pada 25 September 2006, melalui surat keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 571/Kpts/SR.120/9/2006.

Adapun pohon induk manggis Kiarapedes terletak di Kampung Sukamaju dan Desa Cibeber. Sedangkan pohon induk manggis varietas Wanayasa terletak di Kampung Gandasoli, Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa.

Kedua pohon induk tersebut diperkirakan telah mencapai umur lebih dari 150 tahun dengan tingkat produksi mencapai 700-1000 kg/tahun setiap pohonnya.

Keunggulan dari manggis klon Purwakarta (Kiarapedes dan Wanayasa) secara umum adalah memiliki daya simpan lama, yakni mencapai 28 hari pada suhu 30-32 derajat celsius. Bentuknya relatif seragam dan rasa buahnya manis segar.

Sifat ini yang diminati oleh konsumen. Selain itu, ukuran buah manggis Purwakarta yang umumnya berdiameter 4-7 cm sangat potensial untuk syarat ekspor karena memenuhi Standar Nasional Indonesia untuk komiditas manggis tahun 1992 yang mensyaratkan diameter buah mutu I, harus berukuran 55-65 mm dan untuk mutu Super lebih dari 65 mm

sumber

Ayo ke Diorama !

Ingin tahu seperti apa isi Bale Panyawangan Diorama. Yuk kita ke Diorama Purwakarta dan Diorama Nusantara !