Kabupaten Purwakarta, saat ini terlihat lebih artistik. Tak bisa dipungkiri, perubahan ini terjadi sejak pemerintahan di kabupaten kecil ini dipimpin Dedi Mulyadi sebagai bupatinya 10 tahun lalu.

Kang Dedi (sapaannya) bisa dibilang sang pelopor perubahan itu. Selama memimpin, dia cukup piawai melakukan sejumlah terobosan. Sebut saja salah satunya kepiawaiannya dalam hal penataan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi sebuah fasilitas publik yang menarik.

Sejak kepemimpinannya, pria nyentrik berperawakan kecil ini tak hentinya‎ menghias sedemikian rupa RTH yang ada menjadi lokasi yang kental dengan nilai wisata dan edukasi. Dalam penataan RTH ini, Dedi memiliki segundang ide. Sebut saja salah satunya, penataan yang dilakukan di kawasan Taman Sribaduga Purwakarta (situ buleud).

Dalam penataan lokasi taman aktif di tengah kota yang menjadi ikon Purwakarta itu, dia tak hanya memfokuskan pada fungsi konservasi semata. Melainkan, juga didorong terhadap nilai-nilai rekreasi dan edukasi.

Dihimpun dari berbagai sumber, sejak dulu lokasi ini merupakan kawasan konservasi serta kawasan hijau terbesar di Purwakakarta dengan luas kurang lebih empat hektare. Sampai saat ini lokasi itu terdapat sejumlah pohon, terutama dari jenis atau varian langka.

Tapi, sejak Dedi Mulyadi jadi bupati keindahannya bertambah, seiring dibangunnya sebuah Air Mancur yang bisa dibilang terbesar di Indonesia.

 

Mungkin, 10 tahun lalu ‎lokasi ini terlihat sangat kumuh. Bahkan, terkesan tak terurus. ‎Bahkan, menurut cerita dari warga sekitar, lokasi ini dulunya sering dijadikan lokasi kegiatan negatif oleh segelintir orang. Dari mulai transaksi prostitusi, hingga lokasi mabuk-mabukan.

Namun, imej negatif itu pun berangsur sirna setelah pemerintah setempat menghabiskan miliaran rupiah untuk menata lokasi tersebut. Saat ini,‎ kegiatan-kegiatan kotor itupun hilang dan berganti taman indah yang menyuguhkan hiburan rakyat berupa pertunjukan Air Mancur menari.

Sayangnya, sudah dua tahun ini pertunjukan Air Mancur menari di Taman Sribaduga Purwakarta (situ buleud) sudah tak lagi beroperasi. Bukan tanpa alasan, karena saat ini terjadi pandemi Covid-19.

Namun, sepertinya bukan hanya itu alasannya. Tapi, kabarnya saat ini area wisata di tengah kota ini perlu menjalani perawatan. Mengingat, ada beberapa fasilitas penunjang Air Mancur di lokasi ini dalam kondisi rusak.

Sekilas cerita menarik dari Air Mancur di Taman Sribaduga Purwakarta ini. Selain memiliki lingkaran sekitar 1 hektare, Air Mancur ini memiliki banyak variasi gerakan. Yakni, disesuaikan dengan hentakan irama musik. Jadi, jika hentakan cukup cepat, air mancur pun akan menari dengan cepat dan tinggi. Namun jika alunan musik lambat, air mancur ini hanya akan menari dengan gemulai.

Atraksi Air Mancur ini, diprogram dengan beragam jenis musik secara digital. Selain musik dan variasi tarian, air mancur ini pun dipadukan dengan unsur tata cahaya dan api di atasnya. Tak hanya itu, di sekeliling taman inipun terpasang kursi supaya para pengunjung merasa nyaman saat menonton Air Mancur menari itu.‎

Ayo ke Diorama !

Ingin tahu seperti apa isi Bale Panyawangan Diorama. Yuk kita ke Diorama Purwakarta dan Diorama Nusantara !